(Foto: gettyimages)
TAK sedikit
Moms yang kerja keras mengembalikan bentuk tubuhnya setelah melahirkan. Nah, biasanya olahraga menjadi pilihan utama untuk memeroleh bentuk tubuh ideal.
Sebaiknya, jangan terpaku dengan satu jenis olahraga tertentu saja ya
Moms. Tak ada salahnya mencoba jenis olahraga lain bukan?
Yuk kenali ragam dan fungsinya:
KardiovaskularOlahraga kardiovaskular adalah bentuk kegiatan yang meningkatkan pernapasan dan denyut jantung. Olahraga ini pada dasarnya menantang jantung untuk bekerja lebih keras dan menjadi lebih kuat.
Olahraga jenis ini akan memperbaiki cara tubuh menggunakan oksigen. Ini akan membuat jantung lebih kuat dan lebih efisien dalam memompa darah ke tubuh. Pun merupakan cara terbaik untuk mengurangi atau membakar lemak tubuh.
Jika Anda ingin menurunkan berat badan bisa mencoba jenis olahraga ini. Dengan menggabungkan olahraga beban dan olahraga kardiovaskular selama 30 menit, Anda sudah bisa mengurangi berat badan, sekaligus membentuk tubuh.
Jika rutin dilakukan dapat meningkatkan tenaga, melawan kelelahan dan depresi, meningkatkan daya tahan/stamina dan tentunya menjaga kesehatan jantung, bisa mengurangi stres, mendorong kekuatan otot serta mempertahankan sistem kekebalan tubuh.
Berikut empat jenis olahraga yang membuat jantung sehat:
Jalan CepatMerupakan cara alami untuk meningkatkan kebugaran tubuh, khususnya jantung. Selain itu, jalan cepat bekerja lebih baik untuk orang gemuk atau overweight karena membantu mengurangi lemak otot di area dekat sendi.
1. Senam
Apapun jenis latihan senam, semuanya bermanfaat bagi tubuh yaitu untuk kesehatan, kebugaran, dan kecantikan. Syaratnya latihan tersebut dilakukan dengan teratur, baik, dan benar. Manfaat senam untuk menjaga kesehatan jantung dan stamina tubuh.
2. Lari
Meski lebih menantang ketimbang jalan, lari adalah aktivitas fisik jantung sehat yang mudah dilakukan. Selain itu, lari juga merupakan salah satu cara terbaik untuk membakar kalori. Dengan begitu, ketika Anda sedang berusaha menurunkan berat badan, ada bonus lain yaitu kesehatan jantung.
3. Berenang
Berenang atau olahraga air lain tak hanya meningkatkan denyut jantung dan meningkatkan kesehatan jantung, air memberikan resistensi multi-arah yang akan meningkatkan kekuatan otot dan suara.
4. Bersepeda
Aktivitas kardiovaskular lain yang mudah adalah bersepeda. Dengan bersepeda, Anda bisa jalan-jalan keliling komplek rumah atau taman sambil meningkatkan kesehatan jantung, membangun kekuatan dan mengencangkan tubuh.
Olahraga Pembentukan (Shapping)
Anda begitu semangat ingin membakar timbunan lemak tubuh? Jawabannya tak harus setiap hari pergi ke
gym kok. Sebenarnya ada cara yang lebih tepat saat ingin menghilangkan sekaligus membentuk otot tubuh. Jika sudah berhasil menurunkan berat badan, biasanya kita akan semangat membentuk otot bisep, perut, dan paha.
- Latihan Beban
Latihan ini bisa meningkatkan massa otot. Maksimumnya satu gerakan dilakukan 10 pengulangan untuk satu set. Jangan lupa beristirahat selama 60 detik tiap kali berganti gerakan. Jangan takut bentuk otot-otot berubah menjadi atlet binaraga.
-
Push UpPush up merupakan olahraga menahan tubuh atau badan dengan menggunakan tangan. Olahraga ini memperkuat lengan dan stamina agar tetap kuat.
-
Sit UpSit up adalah olahraga untuk memperkuat perut Anda. Dengan olahraga ini Anda bisa mendapatkan perut rata. Latihan ini secara tidak langsung bisa mengatur pernapasan Anda.
- Pilates
Selain
sit up, Anda bisa juga mencoba olahraga pilates untuk mendapatkan perut yang kencang. Menurut penelitian dari Auburn University Montgomery di Alabama, AS, gerakan pilates efektif untuk membentuk bagian perut.
Gerakan ini dimulai dengan berbaring di atas matras, lalu angkat kaki dan paha secara vertikal. Angkat juga torso Anda sehingga tubuh membentuk huruf V. Tahan 2 detik, kemudian lakukan dalam 8-10 hitungan. Latihan yang sering disebut the teaser ini bisa mengaktifkan 39 persen otot perut.
Berlatihlah dengan RutinKarena ingin cepat-cepat memiliki tubuh indah, kebanyakan dari kita akan berolahraga mati-matian. Padahal kemampuan otot tubuh untuk terbentuk bukan bergantung pada seberapa keras kita melakukan latihan.
Idealnya 3 sampai 5 kali seminggu masih cukup ampuh membentuk massa otot perempuan dan laki-laki. Dan biarkan waktu olahraga kita diselingi dengan satu hari beristirahat. Sebab otot butuh istirahat selama 48 jam, sehingga kita memulai olahraga pada dua hari setelah olahraga terakhir, maka otot sudah sangat siap untuk dibentuk.
Jangan Lupakan Stretching!Sebelum berlatih sebaiknya jangan lupa melakukan
stretching. Tak butuh waktu lama dan gerakan yang sulit untuk melakukan peregangan. Tapi sayangnya masih banyak orang menganggapnya sebagai hal yang tidak penting. Padahal, peregangan sangat penting dilakukan dan memiliki banyak manfaat, seperti:
1. Peregangan membuat tubuh dapat bergerak lebih efisien. Selama sesi latihan, otot akan memendek saat mulai letih. Ini akan menghambat kemampuan tubuh untuk menghasilkan kecepatan dan kekuatan serta menyebabkan langkah Anda kurang efisien dan lebih pendek. Peregangan akan mengatasi hal ini dengan membuat otot tetap panjang dan memperbaiki elastisitas/fleksibilitas jaringan tubuh.
2. Peregangan akan membuat tubuh Anda lebih kuat. Peregangan setelah latihan atau di antara latihan ketahanan dapat meningkatkan kekuatan sampai 20 persen.
3. Bila dilakukan dengan benar, peregangan akan membantu mencegah timbulnya cedera.
Sebenarnya peregangan dapat dilakukan kapanpun Anda suka, saat berolahraga maupun tidak. Yang pasti, lakukan sebelum dan setelah aktivitas lain. Peregangan yang dilakukan setelah aktivitas fisik, seperti latihan kardio, latihan kekuatan atau olahraga permainan, dapat membuat otot lebih ‘hangat’ dan lentur, sehingga lebih mudah memanjang.
Idealnya, mulailah latihan dengan pemanasan selama lima menit, peregangan dengan lembut (
smooth), diikuti oleh pemanasan yang lebih spesifik, lanjutkan dengan latihan inti, pendinginan, kemudian peregangan lagi.
Jangan sekali-kali melakukan peregangan sebelum Anda melakukan pemanasan. Peregangan dengan intensitas tinggi yang dilakukan sebelum latihan, saat otot masih ‘dingin’ dan kurang lentur, tidak akan bermanfaat dan justru akan menyebabkan tendon rentan cedera.(Mom& Kiddie//ftr)